SEdXx5lkiVZf4jiMtlFWfVgHxR2UbYmUAP1TopcR

Cek, Level Taqwa Kita Dimana?

Level Taqwa Kita Berada Dimana?
Telah banyak penjabaran mengenai tingkatan Mu’min dan Muttaqin. Namun tidak ada salahnya jika jabaran itu diperkaya dengan telisik penjelasan dari sudut pandang penulis lain. Seperti yang akan coba kita uraikan pada rangkuman berikut.

Derajat Mu’min dan Mutaaqin disandang oleh mereka yang selalu istiqomah dalam mengerjakan kebaikan. Terkadang sulit menggapai derajat yang pertama ini, karena memang direngkuh oleh mereka yang tetap istqomah dalam keimanan dan ketakwaan. Jika derajat pertama terasa sulit, lantas apakah kita terhitung berada di golongan kedua atau golongan ketiga. Semoga kita istiqomah dalam kebaikan.

Sabiqun bil khairat

Derajat ini merupakan derajat tertinggi yang melekat dalam diri mu’min dan muttaqin. Pada level ini, dia selalu berusaha istiqomah dalam mengerjakan kebaikan. kapanpun dan dimanapun. Dia selalu berusaha menjadi yang pertama dalam ibadah kepada-Nya. Selalu ingin menjadi nomor satu dalam segala kebaikan. Pemimpin dalam kebaikan. Jika dianalogikan dalam istilah ekonomi dia disebut sebagai ‘market leader’ atau pemimpin pasar. Dia tidak hanya menjadi penjual yang baik, namun juga menjadi penjual yang jujur, adil dan sabar.

Sebagai contoh, pada tataran ibadah shalat. Jika orang lain bergegas menuju masjid saat mendengar iqomah, sebaiknya dia telah mendatangi masjid sebelum adzan tersebut berkumandang. Tak ada waktu baginya untuk mengakhiri kebaikan. Baginya kebaikan adalah utama. Kebaikan tidak akan dapat diraih dengan mengakhirinya atau mengulur-ngulur waktu menunaikannya. Golongan ini adalah mereka yang banyak mengerjakan kebaikan dan amat jarang berbuat maksiat.

Muqtashid

Mu’min dan muttaqin pada level ini, dia berusaha mengerjakan perintah Allah, namun pada kesempatan lain dia juga melanggar larangan-Nya. Mu’min ditingkat ini terasa sulit menjadi pemimpin dalam hal kebaikan. Kadar kebaikannya juga sebanding dengan maksiatnya. Jika mendengar panggilan adzan, sesekali dia tunaikan sesekali dia abaikan. Jika di bulan Ramadhan puasa dan tarawehnya bolong-bolong. Baca Al-Qur’an saja jika sempat. Tidak ada ibadah utama yang diunggulkan. Ini merupakan level kedua yang kebaikan dan maksiat berbanding lurus.

Zhalimun linafsihi

Pada level ini, Mu’min dan Muttaqin adalah dia yang selalu berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri. Selalu berbuat maksiat dan dosa. Setiap kali dia mendengar adzan maka setiap kali itu juga dia tidak hiraukan, tak dipenuhi dan bersikap acuh. Jangankan untuk membaca, membuka Al-Qur’an saja tidak pernah. Malu menumpuk pahala. Malu untuk melakukan kebajikan. Malu berbuat baik. Gemar berbuat dosa dan maksiat tapi seolah tidak merasa. Dapat dilihat Muslim pada level ini, ialah dia yang lebih banyak maksiat dan dosanya ketimbang kebaikan dan amal shalihnya.

Sebagai renungan, pastilah muncul pertanyaan, di level manakah kita berada. Apakah pada level pertama Sabiqun bil khairat atau pada golongan Muqtasid dan alangkah celakanya kita jika menempati tingkat Zalimun linafsihi.

Wallahu ‘alam bis showab.

Related Posts
SHARE

Related Posts

Langganan Artikel Terbaru

8 comments

  1. Replies
    1. Ke depannya, mari kita sama-sama berjuang untuk meningkatkan level taqwa kita menuju ke level sabiqun bil khairat. Semoga Allah SWT selalu meridhai amal perbuatan kita. Amin

      Delete
  2. kebanyakan dari manusia itu muqtashid hehe.
    iman masih naik turun pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mari kita selalu berusaha memperbaiki diri untuk mencapai level sabigun bil khairat Gan. Semoga segala amal kita dirdhai Allah SWT.

      Delete
  3. Bila tak mampu bersaing amal dengan para sholihin, paling tidak kita bisa bersaing istighfar dengan para pendosa.. termasuk untuk mengingatkan diri saya sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita harus selalu berusaha untuk berfastabiqul khairat dalam kebaikan. Salah satunya dgn berlomba2 dalam meninggalkan larangan-Nya.

      Delete
  4. sepertinya saya di Level Muqtashid.. ya smoga bisa meningkat lagi,, Amin,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin ya robbal'alamin Gan. Mari kita terus berusaha memperbaiki niat dan berlomba-lomba dalam kebaikan sehingga kita bisa mencapai level tertinggi ketaqwaan kita yaitu sabiqun bil khairat

      Delete

Post a Comment

x

Berlangganan

Dapatkan pemberitahuan melalui email setiap ada artikel baru.