SEdXx5lkiVZf4jiMtlFWfVgHxR2UbYmUAP1TopcR

Q.S. an-Nazi'at; Yang Tercabut


an-naziat-yang-tercabut
Sudahkah kalian mendapat berita tentang Musa? yang ajakannya kepada Rabb membentur tembok arogansi.
Ketika jelmaan ular sejati dari tongkat gembala menggegerkan istana
Ketika cahaya putih terpancar dari telapak tangan suci menyilaukan mata
Ketika berbagai mukjizat didustakan mengundang azab
Gejolak amarah sang Tiran membusungkan keangkuhan, memekikkan dekrit:
Akulah Tuhan Tertinggi!
Potong kaki tangan para pengkhianat tuhan!
Tancapkan tubuhnya di sepanjang jalan
Kejar dan musnahkan pengikut Musa!

Para pengikut yang terbirit-birit bergumul dengan debu yang membumbung ke angkasa, berbaur dengan debur ombak Laut Merah yang menderu membuka jalan..
Kejar...! kejar dan basmi mereka...!
Akulah kekuatan terhebat
Sumber kehidupan penduduk Mesir

Deru ribuan roda kereta perang Firaun yang menggetarkan bumi. Tak lagi menunjukkan kegagahan ketika kehidupan tercerabut oleh bala tentara malaikat yang menunggang gelombang Laut Merah.
Membelalakkan mata Sang Tiran.
Membuka kesadaran
Dalam kecepatan tak terkira, sebelum kesadaran beralih kepada taubat, jerit keras Sang Malaikat melumpuhkan:
Sekarang..?!!
Setelah kau tebar kehancuran di muka bumi..?!
Sungguh terlambat!

Dan tercabutlah segala-galanya, kecuali keabadian jasad yang tersisa.

Tidakkah kalian menemukan peristiwa yang berulang?
Tiran kekuasaan yang lebih menakutkan dari singgasana Firaun,
Hegemoni ekonomi yang lebih tamak dari timbunan Qarun,
Arogansi logika yang lebih pongah dari menara Haman.
Rancangan serangan imperialisme modern dari balik tembok perlindungan
Menyasar ke segenap penjuru tanpa setitik pun rasa kasih
Persaudaraan mesti dimusnahkan
Kemanusiaan mesti dinafikan
Nurani mesti dimatikan

Susunlah makar! sedang makar langit jauh lebih dahsyat
Pertebal tembok bunker! dan Izrael akan menembus apa saja tanpa kecuali.
Bila nyawa sudah dicabut
Kekuasaan apalagi yang melindungi?
Kekayaan apalagi yang dapat membeli kehidupan?
Kepintaran apalagi yang dapat menunda ajal?

Dalam merenungi siklus cerita Musa dan Fir’aun, kugoreskan puisi:
Biarlah semua tercerabut
Asalkan bukan iman kepada Ilahi
Asalkan tidak cinta kepada Sang Rabbi
Yang tercabut...
Sebelum An-Nazi’at mencabut hidup


Related Posts
SHARE

Related Posts

Langganan Artikel Terbaru

2 comments

  1. Istimewa dan menginspirasi

    https://www.abdulmajid.id Ada di http://www.aboutusandourlives.com/p/p.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah diupdate Gan. Monggo dicek. Terima kasih

      Delete

Post a Comment

x

Berlangganan

Dapatkan pemberitahuan melalui email setiap ada artikel baru.