SEdXx5lkiVZf4jiMtlFWfVgHxR2UbYmUAP1TopcR

Dirgahayu Indonesia: Kado Hari Kemerdekaan

kado-hari-kemerdekaan-hut-ri
Dirgahayu Indonesia!

Tapi aku tak tahu, gembirakah aku atau bersedih?

Ketika hamparan negri yang berlimpah kekayaan tertutup rumput derita kemiskinan anak-anak negri
karena inilah aku dulu menyertai Pangeran Diponegoro
mengiringi Sultan Hasanuddin dan Pangeran Antasari
menemani Sisingamangaraja XII dan Patimura
memperjuangkan hak anak-anak negri
untuk hidup sejahtera di tanah air mereka.

Aku tak tahu, berbahagiakah aku atau geram amarah?

Ketika keindahan negri yang bermandikan cahaya tertutup kabut nestapa kehinaan pemilik negeri
karena inilah aku dulu merekam jejak Untung Surapati
menyaksikan Teuku Umar dan Cut Nyak Dien
mengingat jihad Imam Bonjol dan Sultan Ageng Tirtayasa
menegakkan hak pemilik negri
untuk hidup terhormat di tanah air mereka

Aku pun tak tahu, berbanggakah aku atau kecewa?

Ketika keluasan negri yang subur gemah ripah tertutup kalut keterlantaran darah daging negeri
karena inilah aku dulu mengawal perjalanan Panglima Sudirman
meneriakkan takbir Muhammad Toha dan Bung Tomo
membakar semangat Monginsidi dan Ngurah Rai
merebut hak darah daging negri
untuk hidup merdeka di tanah air mereka.

Dirgahayu Indonesia!

Aku melihat air mata menetes dari hati Ki Hajar Dewantara dan Ahmad Dahlan
ketika anak-anak negeri ini tak bebas memilih pendidikan yang diminati
karena tak mampu membayar uang masuk dan iuran

Aku melihat kekecewaan HOS Cokroaminoto dan Bung Hatta
ketika anak-anak negeri ini terpaksa mencari makan di negeri orang
karena tak menemukan lahan hidupnya di negrinya sendiri

Aku melihat kegeraman dr. Sutomo dan Wahidin Sudirohusodo
ketika anak-anak negeri ini harus rela mati kesakitan
karena tak memiliki apa-apa untuk menebus obat dan deposit di rumah sakit

Aku melihat kemuakan Ahmad Natsir dan Agus Salim
ketika anak-anak negeri ini mengubur harapan terhadap negara
karena tak tahan dipimpin oleh politik dan uang penguasa

Aku melihat tersekatnya lidah Bung Karno
ketika anak-anak negeri ini terpaksa melambaikan merah putih
karena tak merasakan apa arti kemerdekaan negerinya

Dirgahayu Indonesia!

Mengapa aku tidak lagi mendengar semangat dan keceriaan dalam lagu-lagu perjuangan yang dinyanyikan?

Mengapa aku tidak lagi menangkap patriotisme dan keikhlasan yang dulu membuat para pahlawan rela menyabung nyawa?

Mengapa aku tidak lagi melihat arah dan tujuan kemana Indonesia ini menempuh perjalanannya?

Dirgahayu Indonesia!
Aku terpaksa

Amir Ma'ruf
Related Posts
SHARE

Related Posts

Langganan Artikel Terbaru

12 comments

  1. Semoga saja Indonesia semakin maju dan jaya. Semua permasalahannya selesai dan derajat Indonesia di mata internasional juga meningkat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin ya robbal'alamin Gan. Itu harapan kita semua.

      Delete
  2. Dirgahayu Indonesia!
    Majulah peradaban dan juga akhlaknya...
    Terus kembangkan sayap-sayap karya Indonesia..

    Merdeka..!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Merdeka Bro. Semoga ke depannya kita semakin merdeka Bro.

      Delete
  3. Tapi akhir-akhir ini Indonesia kita sedang tidak baik-baik saja pak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Puisi ini luapan semua isi hati Pak. Semoga bisa mewakili unek-unek sebagian warga negara Indonesia Pak

      Delete
  4. Replies
    1. Alhamdulillah dan makasih Gan. Semoga bermanfaat bagi banyak orang.

      Delete
  5. Replies
    1. Alhamdulillah dan makasih Gan. Semoga bermanfaat bagi banyak orang.

      Delete
  6. Bahagiakah aku sekarang? Gembirakah aku sekarang? Atau haruskah aku bersedih?
    Namun, satu yang aku harap...
    Semoga Indonesia menjadi lebih baik dan lebih baik.
    Aku berharap masyarakat Indonesia bisa bersatu padu untuk membentuk Indonesia yang indah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin ya robbal'alamin. Itu harapan kita semua Mbak. Indonesia bangkit kembali

      Delete

Post a Comment

x

Berlangganan

Dapatkan pemberitahuan melalui email setiap ada artikel baru.