SEdXx5lkiVZf4jiMtlFWfVgHxR2UbYmUAP1TopcR

Setelah Kematianku, Hal Pertama yang Hilang adalah Namaku

hal-pertama-yang-hilang-setelah-mati-adalah-nama
Telah wafat beberapa minggu yang lalu seorang penulis wanita dari Kuwait Nadiah al-Jar rahimahallah, menjelang wafat ia menulis makalah ini di dalam buku hariannya:

Bila kematianku tiba aku tidak khawatir dan cemas tentang jasadku yang kaku. Kaum muslimin pastilah akan menunaikan apa-apa yang sudah seharusnya mereka kerjakan. Melepaskan seluruh pakaianku, memandikanku, mengkafaniku, mengeluarkanku dari rumahku, membawaku ke rumahku yang baru (kuburku). Orang banyak akan datang mengantarku ke sana, di antara mereka bahkan ada yang menunda atau membatalkan pekerjaan demi pemakamanku ini.

Seluruh milikku tidak ada satupun yang aku bawa, kunci-kunciku, kitab-kitabku, tas-tasku, sepatu-sepatuku, baju-bajuku, dan semua yang lainnya. Bila keluargaku sepakat mereka akan menyedekahkannya agar bermanfaat bagiku.

Yakinlah! Dunia tidak akan bersedih karena kematianku, alam semesta tetap akan berputar seperti biasanya, perekonomian akan berlanjut, pekerjaanku akan digantikan orang lain, harta bendaku akan menjadi warisan sedangkan di alam kubur semua menjadi perhitungan dan tanggung jawabku, yang banyak ataupun sedikit, bahkan yang kecil yang tak berharga sekalipun.

Hal pertama yang akan hilang seketika aku mati adalah nama yang dengannya aku dipanggil di dunia ini. Seketika aku mati mereka memanggilku dengan sebutan jasad. Waktu shalat mereka menyebutku jenazah. Ketika menguburku mereka menyebutku mayyit. Jelas sekali kala itu, bahwa nasabku, sukuku, status sosialku dan ketenaranku tidak berarti apa-apa dan sama sekali tidak layak diagungagungkan.

Alangkah sepele dan kecilnya dunia ini dan alangkah bodohnya kita yang selama ini menganggapnya penting dan besar.

Untuk kalian yang masih hidup. Kesedihan kalian atasku dapat dibagi 3 (tiga) golongan:
  1. Orang-orang yang hanya mengenalku biasa-biasa saja, akan mengasihaniku sesaat.
  2. Teman-teman akrab akan bersedih dan merasa kehilangan selama beberapa minggu, setelahnya mereka akan kembali pada kehidupannya semula.
  3. Keluarga/ahlul bait, akan bersedih berbulan-bulan mungkin setahun. Setelahnya aku pun akan tinggal sebagai kenangan.

Berakhirlah kisahku di antara manusia. Bermulalah kisah hidupku di alam akhirat. Telah hilang dariku kecantikanku, hartaku, keluargaku, semuanya, inilah hidup yang sesungguhnya.

"Apakah yang sudah engkau persiapkan sebagai bekal akhiratmu hari ini? mumpung masih hidup perhatikanlah amalan-amalan wajibmu, Sunnah-sunnahmu, sadaqah rahasia, amal shalih, mudah-mudahan di akhirat engkau selamat.”
Related Posts
SHARE

Related Posts

Langganan Artikel Terbaru

Post a Comment

x

Berlangganan

Dapatkan pemberitahuan melalui email setiap ada artikel baru.