Berikut adalah tujuh "trik" cepat yang dapat meningkatkan karya kita berikutnya.
Kenali Pembaca Kita
Ini berarti lebih dari sekadar mengetahui beberapa demografi (berapa usia mereka, pendapatan rata-rata mereka, dll.). Mengenal pembaca berarti kita memahami ketakutan, frustrasi, dan aspirasi mereka. Menulis dari perspektif pembaca akan secara dramatis mengubah cara kita menulis.
Setiap bagian yang kita tulis (posting blog, siaran pers, skrip video, atau apa pun) harus hanya memiliki satu tujuan. Saya menyebut tujuan ini Most Wanted Result atau "MWR." Mengetahui MWR memaksa kita untuk menulis dengan fokus sejernih kristal.
Untuk meyakinkan, kita harus mudah dipahami. Menggunakan kata-kata pendek adalah salah satu cara terbaik untuk melakukan ini. Jangan pamerkan berapa kata panjang yang kita tahu.
Pikiran kita muncul lebih jelas dalam kalimat yang ringkas. Bonus tambahan: kalimat pendek mencegah kita membingungkan pembaca.
Bayangkan kita datang ke halaman web yang diisi dengan banyak teks. Tidak ada jeda paragraf. Apakah kita akan membacanya? Kebanyakan orang akan mengatakan tidak. Jadikan tulisan kita mudah dipahami, dicerna, dan menyenangkan. Gunakan paragraf pendek.
Bahasa aktif sangat bagus dan menarik. Bahasa pasif itu membosankan. Bagaimana kita tahu perbedaannya? Dalam kalimat aktif, subjek melakukan akting: "Ali memperbaiki mobil." Dalam kalimat pasif, sasaran tindakan menjadi subjek kalimat. Misalnya, alih-alih mengatakan, "Ali memperbaiki mobil," saya bisa mengatakan, "Mobil-mobil itu diperbaiki oleh Ali."
Bahasa pasif menyajikan ide kita dengan buruk. Rasanya "mundur." Banyak pembaca juga lebih sulit untuk memahaminya. Seringlah menulis. Gunakan bahasa aktif.
Saat kita menulis draf pertama, tidak apa-apa jika itu mengerikan. Dengan kata lain, benar-benar sembrono dan asal-asalan. Setelah kita memiliki konsep pertama di atas kertas (atau hard drive), diisi dengan daya dan energi, kita dapat membersihkan semua "kekacauan" yang mungkin kita buat. Bersikaplah kejam saat kita menulis ulang.
Saya tahu saya hanya berjanji tujuh, tetapi di sini ada tiga "trik" yang dapat membuat perbedaan besar dalam kualitas tulisan kita. Anggap trik ini adalah sebagai bonus.
Kita sudah memiliki "resep" untuk menulis. Kita mungkin tidak menyadarinya, dan mungkin tidak terlalu suka, tetapi kita memiliki prosedur umum yang kita ikuti ketika saatnya menulis. Elemen-elemen dari "resep" itu dapat mencakup apa yang akan kita tulis, tempat kita menulis, jam berapa, dengan alat apa, dll.
Mengapa tidak secara sadar merekayasa resep kita, atau rutinitas, untuk menulis? Berikut ini tautan Pedoman Menulis yang baik dan mungkin bisa kita gunakan sebagai model.
Setelah kita menyelesaikan draf pertama, simpan dulu selama satu atau dua minggu. Biarkan itu "menua." Ketika kita kembali ke sana dengan mata segar, potensi perbaikan praktis akan mengalir dengan sendirinya dan kita dapat menyelesaikan halaman demi halaman.
Tulis draf pertama terbaik yang dapat kita buat, biarkan "menua" selama satu atau dua minggu, lalu revisi. Hanya dengan demikian kita harus membagikan tulisan kita untuk mendapat umpan balik. Hanya dapatkan umpan balik dari "pembaca terpercaya. Beritahulah mereka cara memberi kita umpan balik yang baik.
Beri tahu pembaca tepercaya kita untuk menyoroti apa pun yang mereka anggap membingungkan, tidak dapat dipercaya, atau membosankan. Kemudian minta untuk memberikan umpan balik mereka dan putuskan apakah kita perlu melakukan perubahan.
Gunakan teknik-teknik sederhana ini, dan saya jamin tulisan kita akan meningkat.
Apa saja teknik-teknik penulisan yang kita gunakan berhasil untuk meningkatkan tulisan kita?
Ketahui Tujuan Kita
Setiap bagian yang kita tulis (posting blog, siaran pers, skrip video, atau apa pun) harus hanya memiliki satu tujuan. Saya menyebut tujuan ini Most Wanted Result atau "MWR." Mengetahui MWR memaksa kita untuk menulis dengan fokus sejernih kristal.
Gunakan Kata-Kata Pendek
Untuk meyakinkan, kita harus mudah dipahami. Menggunakan kata-kata pendek adalah salah satu cara terbaik untuk melakukan ini. Jangan pamerkan berapa kata panjang yang kita tahu.
Gunakan Kalimat Pendek
Pikiran kita muncul lebih jelas dalam kalimat yang ringkas. Bonus tambahan: kalimat pendek mencegah kita membingungkan pembaca.
Gunakan Paragraf Pendek
Bayangkan kita datang ke halaman web yang diisi dengan banyak teks. Tidak ada jeda paragraf. Apakah kita akan membacanya? Kebanyakan orang akan mengatakan tidak. Jadikan tulisan kita mudah dipahami, dicerna, dan menyenangkan. Gunakan paragraf pendek.
Gunakan Bahasa Aktif
Bahasa aktif sangat bagus dan menarik. Bahasa pasif itu membosankan. Bagaimana kita tahu perbedaannya? Dalam kalimat aktif, subjek melakukan akting: "Ali memperbaiki mobil." Dalam kalimat pasif, sasaran tindakan menjadi subjek kalimat. Misalnya, alih-alih mengatakan, "Ali memperbaiki mobil," saya bisa mengatakan, "Mobil-mobil itu diperbaiki oleh Ali."
Bahasa pasif menyajikan ide kita dengan buruk. Rasanya "mundur." Banyak pembaca juga lebih sulit untuk memahaminya. Seringlah menulis. Gunakan bahasa aktif.
Tulis dengan Segera, Tulis Ulang dengan Segera
Saat kita menulis draf pertama, tidak apa-apa jika itu mengerikan. Dengan kata lain, benar-benar sembrono dan asal-asalan. Setelah kita memiliki konsep pertama di atas kertas (atau hard drive), diisi dengan daya dan energi, kita dapat membersihkan semua "kekacauan" yang mungkin kita buat. Bersikaplah kejam saat kita menulis ulang.
3 "Trik Bonus"
Saya tahu saya hanya berjanji tujuh, tetapi di sini ada tiga "trik" yang dapat membuat perbedaan besar dalam kualitas tulisan kita. Anggap trik ini adalah sebagai bonus.
Miliki Rutinitas Menulis
Kita sudah memiliki "resep" untuk menulis. Kita mungkin tidak menyadarinya, dan mungkin tidak terlalu suka, tetapi kita memiliki prosedur umum yang kita ikuti ketika saatnya menulis. Elemen-elemen dari "resep" itu dapat mencakup apa yang akan kita tulis, tempat kita menulis, jam berapa, dengan alat apa, dll.
Mengapa tidak secara sadar merekayasa resep kita, atau rutinitas, untuk menulis? Berikut ini tautan Pedoman Menulis yang baik dan mungkin bisa kita gunakan sebagai model.
Biarkan Tulisan Kita “Menua.”
Setelah kita menyelesaikan draf pertama, simpan dulu selama satu atau dua minggu. Biarkan itu "menua." Ketika kita kembali ke sana dengan mata segar, potensi perbaikan praktis akan mengalir dengan sendirinya dan kita dapat menyelesaikan halaman demi halaman.
Selesaikan Menulis sebelum Mendapatkan Umpan Balik
Tulis draf pertama terbaik yang dapat kita buat, biarkan "menua" selama satu atau dua minggu, lalu revisi. Hanya dengan demikian kita harus membagikan tulisan kita untuk mendapat umpan balik. Hanya dapatkan umpan balik dari "pembaca terpercaya. Beritahulah mereka cara memberi kita umpan balik yang baik.
Beri tahu pembaca tepercaya kita untuk menyoroti apa pun yang mereka anggap membingungkan, tidak dapat dipercaya, atau membosankan. Kemudian minta untuk memberikan umpan balik mereka dan putuskan apakah kita perlu melakukan perubahan.
Gunakan teknik-teknik sederhana ini, dan saya jamin tulisan kita akan meningkat.
Pertanyaan:
Apa saja teknik-teknik penulisan yang kita gunakan berhasil untuk meningkatkan tulisan kita?
Ternyata blogspot support table of contents
ReplyDeleteAlhamdulillah supportlah Mas. Banyak kok teman yg di Platform Blogspot yg menerapkan TOC.
DeleteBetul Mas. Tujuan kita Ngeblog harus kita ketahui dulu. Pasti ngeblog akan semakin menyenangkan...
ReplyDeleteBlog aku kan cerpen semua tuh mas, kadang aku kebingngungan menulia cerita genre apa, atau untuk usia berapa. Aku gagal dalam itu. Lantas aku pergi ke tahap berikutnya apa tujuanku menulis hingga memaksakan terus menulis meski sedikit view atau komentar.
ReplyDelete--
Prinsip aku sih sekali aku nulis aku publish, lain waktu masih bisa aku perbaharui atau diperbaiki.
Memang kalau blog niche Cerpen tidak harus tergesa-gesa dalam mempublish. Harus dimatangkan dulu. Sehingga pembaca tdk kecewa dgn alur ceritanya.
DeleteSatan sy kalau bisa update konten 2 kali dalam 1 bulan sdh sangat bagus Mas.
Yg terpenting adalah konsisten Mas.
Wah iya saya soalnya setiap hari selalu menulis. Meski sekedar daftar belanjaan sekalipun. Cuma saya malah jarang pakai kalimat aktif dalam setiap tulisan saya.
ReplyDeleteHehehehe. Boleh2 saja Bunda. Krn kadang menggunakan kalimat aktif saat ini biasa juga kurang dipahami oleh sebagian kecil kaum milenial Bunda. Jadi sebaiknya tergantung target dari tulisan kita. Kurang lebih begitu.
Deletecoba, coba dan terus coba menulis walau itu berat. lama kelamaan akan terbiasa. mari nikmati prosesnya.
ReplyDeleteHasil tidak akan pernah mengkhianati proses. Berproseslah!!!
DeletePaling demen nih, konten yang bermanfaat kek gini... Menguatkan sesama blogger!
ReplyDeleteAlhamdulillah. Semoga bermanfaat bagi kita semua Mas. Amin
Delete